Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
Ada beberapa alternatif transliterasi dari namanya. Dia sendiri menggunakan Sophie Kowalevski (atau kadang-kadang Kowalevsky), untuk publikasi akademisnya. Setelah pindah ke Swedia, ia menyebut dirinya Sonya.
Biografi
Sofia Kovalevskaya ( née Korvin-Krukovskaya), lahir di Moskow pada 15 Januari 1850, ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya, Vasily Vasilyevich Korvin-Krukovsky, adalah orang Polandia keturunan dan Letnan Jenderal Artileri yang bertugas di Tentara Kekaisaran Rusia. Ibunya, Yelizaveta Fedorovna Schubert, adalah seorang wanita ilmiah Jerman keturunan dan nenek Sofia adalah orang Romani. Ketika dia berumur 11 tahun, kertas dinding di kamarnya memiliki diferensial dan analisis integral, yang merupakan persiapan awalnya untuk kalkulus.
Orang tuanya mendukung Sofia dalam matematika dengan menyewa seorang tutor (AN Strannoliubskii, advokat terkenal pendidikan tinggi bagi perempuan), yang mengajar kalkulus.
Meskipun ia memiliki bakat dalam matematika, namun dia tidak bisa menyelesaikan pendidikan di Rusia. Pada saat itu, perempuan di sana tidak diizinkan untuk studi di universitas. Untuk belajar di luar negeri, ia harus memiliki izin tertulis dari ayahnya (atau suami). Oleh karena itu, dia mengontrak sebuah "pernikahan fiktif" untuk menikah dengan Vladimir Kovalevskij, mahasiswa paleontologi muda yang kemudian menjadi terkenal karena kolaborasinya dengan Charles Darwin. Mereka beremigrasi dari Rusia pada tahun 1867.
Heidelberg, Jerman
Pada 1868 mereka berdua pindah ke Heidelberg, Kerajaan Prusia, di mana ia mempelajari matematika. Pada tahun 1869, Kovalevskaya mulai menghadiri University of Heidelberg, Jerman. Dengan mempelajari kebesaran pakar Karl Theodor Wilhelm Weierstraß, ia memutuskan pergi ke Berlin, hanya untuk dinasihati bahwa wanita ditolak masuk universitas sana. Untungnya Weierstraß setuju memberinya pelajaran privat dan membimbing karya doktornya tentang persamaan diferensial.
Sofia bertemu dengan Karl Weierstrass pada tahun 1870. Karl memberikan tugas kepada Sofia untuk mengerjakan sekumpulan soal. Dari sinilah Karl mengetahui bahwa kemampuan matematika Sofia sangat hebat. Sofia belajar bersama Karl di Berlin selama 4 tahun dan mendapat gelar PhD pada tahun 1874. Kemudian Sofia pulang kembali ke Rusia. Pada tahun 1878, ia melahirkan seorang anak perempuan bernama Fufa. Pada tahun 1883, Sofia kembali ke Berlin tetapi kemudian ia menerima kabar buruk bahwa suaminya, Vladimir, telah melakukan bunuh diri.
Pada akhir tahun 1884, Sofia menerima undangan untuk memberi kuliah di Universitas Stockholm. Setelah 5 tahun Sofia mengajar di sana, ia diangkat menjadi Kepala Departemen Matematika. Hanya dua wanita lain, yaitu ahli fisika Laura Basai dan ahli matematika Maria Agnesi yang pernah berhasil bertahan pada posisinya di universitas di Eropa.
Pada malam natal tahun 1888, Sofia memenangkan Prix Bordin yang terkenal. Tim penilai memilih lembar jawaban Sofia dan menyatakan Sofia sebagai pemenang. Tim penilai juga menaikkan hadiah uang dari 3000 franc menjadi 5000 franc, "dikarenakan pekerjaan yang sungguh luar biasa ini yang telah mengubah masalahnya menjadi fisika matematika." Banyak orang terkejut ketika diumumkan bahwa pemenangnya adalah seorang perempuan.
Kematian
Dia meninggal karena komplikasi influensa oleh bakteri pnuemonia pada tahun 1891 pada usia empat puluh satu, setelah kembali dari perjalanan wisata ke Genoa. Dia dimakamkan di Solna, Swedia, di Norra begravningsplatsen. (Sumber: Sofia Vasilyevna Kovalevskaya) Sumber https://blogpenemu.blogspot.com/
Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 comments:
Post a Comment