Saturday, 11 May 2024

Tasawuf




Islam mengajarkan bahwa inti agama bukan hanya bersifat fisik, tetapi juga bersifat spiritual. Dalam kajian keyakinan Islam, cabang yang fokus pada aspek fisik disebut syariah atau fiqh. Sementara itu, aspek spiritual dikenal sebagai tasawuf atau spiritualitas Islam.


Ayatullah Murtadha Muthahhari, seorang ulama dari Iran, merujuk pada kajian spiritualitas sebagai irfan. Menurutnya, irfan adalah ilmu Islam yang membahas dimensi spiritual Islam. Isi, ajaran, dan nilai-nilai yang dibahas dalam irfan tidak jauh berbeda dengan tasawuf, hanya istilah yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk menghindari tuduhan bahwa tasawuf berasal dari luar Islam.


Inti dari tasawuf adalah mendekatkan diri kepada Allah melalui penyucian diri dan praktik-praktik Islam. Fungsi tasawuf dalam kehidupan adalah membuat individu menjadi benar dan baik, dengan ibadah yang berkualitas tinggi. Mereka yang mengikuti tariqa atau tarekat Sufi diharapkan menjalani kehidupan sederhana, jujur, teguh, dan rendah hati. Semua kualitas ini dapat terlihat dalam kehidupan Nabi Muhammad (saw), yang terkenal dengan integritas, kejujuran, kesabaran, ketenangan, dan kebaikan bahkan kepada musuh.


Tasawuf adalah cara hidup bagi kaum Sufi dalam mencapai tujuan mereka mendekatkan diri kepada Allah sehingga mereka dapat melihat-Nya dengan mata hati mereka dan akhirnya menyatukan jiwa mereka dengan yang Ilahi. Filosofi yang mendasari pendekatan ini adalah, pertama, menyadari bahwa Allah adalah kebenaran tertinggi, dan kedua, mengakui ketidaktetapan dunia ini dan pentingnya mencari pertumbuhan spiritual.


Secara kesimpulan, tasawuf adalah bagian integral dari Islam yang berfokus pada pengembangan spiritual individu. Ia berusaha membudayakan moral yang baik, kebajikan, dan rasa pelayanan kepada sesama, mengikuti teladan yang ditetapkan oleh Nabi Muhammad (saw). Melalui tasawuf, orang beriman bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mencapai pencerahan spiritual.

0 comments:

Post a Comment