Saturday, 26 December 2015

Masjid Dirusak dan Al-Quran Dibakar Saat Natal Di Prancis

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.


Sebuah masjid dirusak dan Al-Quran dibakar di Kota Ajaccio, Kepulauan Corsica, Prancis. Insiden ini terjadi saat perayaan Natal.

Seperti yang saya kutip dari merdeka.com, insiden perusakan oleh sekelompok massa itu bermula ketika terjadi pengeroyokan dua orang petugas pemadam kebakaran dan seorang polisi oleh beberapa anak muda dari distrik para imigran. Kejadian itu memicu penduduk Kota Ajaccio, Kepulauan Corsica, Prancis, menggelar unjuk rasa meminta para penyeroyok itu ditangkap.

Berdasarkan laporan dari berita AFP Sabtu (26/12), ratusan orang itu tanpa dikomando, kemudian merangsek ke perkampungan Arab. Salah satu masjid kecil di perkampungan itu kemudian dirusak, kacanya dipecahkan, dan pintunya dijebol.

Lebih dari 150 orang bekerumun di depan Balai Kota, pada saat Natal, meneriakkan kalimat rasis seperti "Orang Arab enyah dari Prancis!" atau "Prancis rumah kami, bukan rumah kalian." Lima puluh Al Quran dibakar dan dibuang ke jalanan.

Dewan Perwakilan Umat Muslim Prancis (CFCM) mengaku sedih mendengar kabar perusakan masjid tersebut. Padahal, pada 24-25 Desember lalu umat muslim dan Kristen sama-sama merayakan hari yang penting.

“Sebetulnya semua umat beragama sedang bergembira kemarin, kami menyesalkan kejadian di Corsica,” seperti dikutip dari keterangan tertulis CFCM.

Pemerintah Prancis merespon tegas kejadian ini. Perdana Menteri Prancis, Manuel Valls menyayangkan kejadian ini, karena belum jelas siapa sebetulnya pengeroyok para polisi dan pemadam kebakaran yang menjadi pemicu insiden ini.

Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve mendesak polisi menangkap para pelaku perusakan masjid dan pembakaran Al Quran. “Kita tidak bisa membiarkan rasisme dan xenophobia terus berlanjut,” ujarnya.

Diduga, ada ideologi antiimigran  yang berkembang karena seperti memperoleh dukungan masyarakat dipicu serangan teror Paris pada 13 November lalu yang menewaskan 130 orang.

Aksi teror yang selalu diindentikan dengan Islam membuat kejadian-kejadian seperti ini jadi mudah terjadi. Sentimen dunia barat terhadap Muslim meningkat seiring beredarnya berita-berita mengenai kekerasan yang mengatasnamakan Islam.

Sumber http://www.zulfanafdhilla.com/

Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

0 comments:

Post a Comment