Saturday, 16 January 2016

Contoh soal: Mentukan latar cerita

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Kerajaan Tanah Sumedang diperintah raja yang adil dan bijaksana. Sang Raja mempunyai seorang anak bernama Putri Arum. Suatu ketika Putri Anrm mengidap penyakit kulit yang menjijikkan. Raja mengadakan sayembara. Siapa dapat.menyembuhkan Putri Arum jika laki-laki akan dijodohkan, jika perempuan akan dijadikan saudara.
Bujang Trindil pembantu setia Dang Anggana mengikuti sayembara. Ia segera pergi mencari obat. Ia berjalan mendaki gunung tinggi dan menjelajah hutan belantara. Karena lelah, ia tertidur di bawah pohon rindang dan bermimpi. Dalam mimpi itu, ia disuruh membuat sumur. Sumur itu akan mengeluarkan air panas sebagai sarana menyembuhkan Putri Arum. Ketika terbangun, Bujang Trindil segera melakukan seperti dalam mimpinya. Keajaiban terjadi. Setelah Putri Arum mandi dengan air sumur itu, penyakit kulitnya lenyap.
Akhirnya, Bujang Trindil mendapatkan hadiah. Namun, hadiah itu ia serahkan kepada tuannya, Dang Anggana. Menikahlah Dang Anggana dengan Sang Putri Arum. Bujang Trindil merasa lega dan bahagia.

1. Latar tempat cerita di atas adalah ....
A.      hutan belantara
B.      gunung tinggr
C.      di bawah pohon rindang
D.      Kerajaan Tanah Sumedang

BACA: CONTOH soal menentukan watak 
 
Brebes merupakan kota kabupaten yang terletak diperbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Halaman pendapa kabupaten dan alun-alun merupakan tempat yang nyaman untuk bermain.
                Dahulu di pandapa Kabupaten Brebes tinggal seorang pengasuh kuda milik Bupati Diponegoro. Ia seorang yang jujur, berpendirian teguh. Pemuda itu bernama Jaka. Sepulang mencari rumput di lading, Jaka dipanggil menghadap bupati. Sebab ia sudah menemukan selongsong kulit ular belang. Menurut keterangan siapa yang emiliki selongsong kulit ular belang, ia bias menghilang.
                Begitu menghadap, jaka berkata, “maaf, kanjeng ada apa Hamba dipanggil?”
“betulkah kamu telah menemukan selongsong kulit ular belang?”Tanya bupati.
“benar, Kanjeng.” Sahut Jaka.
“berikan selongsong kulit ular itu padaku!” pinta sang bupati.
“maaf tuanku, tidak bias! Benda ini hamba yang menemukan ,”jawab jaka.
                Karena tidak sabar sang bupati berusaha merebut benda itu. Jaka langsung menelannya dan menghilang. Bupati kemudian memberi nama Jaka menjadi Jaka Poleng.


2.       Latar cerita di atas adalah
  1. pendapa Kabupaten Brebes
  2. di kota Kabupaten Brebes
  3. halaman pendapa kabupaten Brebes
  4. alun-alun Kabupaten Brebes
Pada suatu pagi, beberapa anak burung berkumpul di tengah hutan sambil bergurau. Mereka adalah Burung Merak, Burung Beo, Burung Murai Batu, Burung ELang, dan Burung Gereja.
Burung Merak, Burung Beo, Burung Murai Batu, dan Burung Elang memamerkan diri kepada Burung Gereja. Burung Merak memamerkan bulunya yang indah. Burung Beo memamerkan suaranya yang indah. Burung Murai Batu memamerkan kicauannya yang merdu. Burung Elang memamerkan kegagahannya. 
Burung Gereja sedih. Tak ada dalam dirinya yang bisa dibanggakan. Bulunya tidak indah. Suaranya juga tidak merdu. Badannya pun tidak gagah. Lalu, Burung Gereja pulang ke rumah dan bertemu dengan ibunya. Ia menceritakan kesedihannya. Ibu Burung Gereja menghibur anaknya. 
Suatu hari, Burung Gereja berjalan-jalan ke hutan. Ia ingin sekali menemui teman-temannya,
tetapi tidak ada satu pun temannya yang terlihat. Ia lalu berjalan ke tepi hutan. Di tempat Pak Tani,Burung Gereja melihat Burung Merak, Burung Beo, Burung Murai Batu, dan Burung Elang dalamperangkap Pak Tani. Mereka bercerita hendak dijual ke kota.  Burung Merak, Burung Beo, Burung Murai Batu, dan Burung Elang sedih. Mereka menyesali kesombongannya. 

3.      Latar cerita rakyat tersebut adalah ….
A.                  Kota
B.                  Hutan
C.                  Desa
D.                 Gunung


Sumber http://www.guruberbahasa.com/

Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

0 comments:

Post a Comment