Friday 8 April 2016

Jenis-Jenis Frase dalam Bahasa Indonesia dan Contohnya

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Guruberbahasa.com- Jenis-Jenis Frase dalam Bahasa Indonesia dan Contohnya

Frase Adalah kelompok kata / gabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan dan memiliki satu makna gramatikal.

Ciri-Ciri Frase


a.    Terbentuk atas dua kata atau lebih dalam pembentukannya.
b.    menduduki fungsi gramatikal dalam kalimat.
c.    mengandung satu kesatuan makna gramatikal.
d.    bersifat nonpredikatif.

Contoh Frase:


1.    gunung tinggi
2.    guru bahasa Indonesia
3.    dengan tangan kiri
4.    tidak harus belajar
5.    membanting tulang
6.    ayah ibu
7.    kepada orang tua

KATEGORI FRASE

A.    Berdasarkan jenis/kelas kata frasa terbagi menjadi :

1.    Frasa nominal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata benda. Dapat berfungsi menggantikan kata benda.
Contoh :  buku tulis, lemari besi, ibu bapak

2.    Frasa verbal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata kerja.  Dapat berfungsi menggantikan kedudukan kata kerja dalam kalimat.    
Contoh :  sedang belajar , akan , belum muncul, baru menyadari     , tidak mandi.

3.    Frasa ajektiva, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata sifat.    
Contoh :  cukup pintar, tidak cantik, hitam manis , murah sekali , jauh.

4.    Frasa preposisional, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan kata depan.
Contoh :  di rumah, dari Bandung , ke pantai, dengan tangan kiri, oleh mereka, kepada nenek.

B.    Berdasarkan fungsi unsur pembentuknya frasa terbagi menjadi :

1.    Frasa endosentris, yaitu frasa yang unsur-unsurnya berfungsi diterangkan dan menerangkan (DM) atau menerangkan dan diterangkan (MD).    
contoh : kuda hitam (DM), anak ayam (DM), sudah datang (MD) , dua orang (MD).

Macam-macam frasa endosentris:
Frasa atributif, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan pola DM atau MD.
contoh :  ibu kandung (DM, rumah ibu (DM) , tiga ekor (MD), seorang anak (MD), rumah bersejarah (MD).

Frasa apositif, yaitu frasa yang salah satu unsurnya (pola menerangkan) dapat menggantikan kedudukan unsur intinya (pola diterangkan).    
contoh :  Farah, si penari ular sangat cantik. (D M)
Yanto, anak Pak Lurah lulus ujian SPMB.  (DM)

Frasa koordinatif, yaitu frasa yang unsur-unsur pembentuknya menduduki fungsi inti (setara).      contoh :  ayah , susah senang.

2.    Frasa eksosentris, yaitu frasa yang salah satu unsur pembentuknya menggunakan kata tugas.
contoh :  dari Bandung, kepada teman , di kelurahan , ke atap rumah , pada malam hari.

C.    Berdasarkan satuan makna yang dikandung / dimiliki unsur-unsur pembentuknya frasa terbagi menjadi :

1.    Frasa biasa, yaitu frasa yang hasil pembentukannya memiliki makna sebenarnya (denotasi).
contoh :  Ayah membeli kambing hitam.
Meja hijau itu milik adik.        

2.    Frasa idiomatik, yaitu frasa yang hasil pembentukannya menimbulkan/memiliki makna baru atau makna yang bukan sebenarnya (makna konotasi).    
Contoh : Pak Aldin membanting tulang demi memenuhi kebutuhan keluarganya.
Orang tua Lintang baru kembali dari Amerika.

Sumber http://www.guruberbahasa.com/

Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

0 comments:

Post a Comment