Suatu malam yang gelap dan mendung, sekelompok penumpang menunggu bus di halte terpencil. Hanya ada satu bus yang melayani rute tersebut, dan bus itu dikenal sebagai "Bus Malam". Meskipun banyak orang yang memperingatkan bahwa bus itu angker, tidak ada pilihan lain bagi penumpang yang ingin pulang ke rumah.
Ketika bus akhirnya tiba, suasana terasa aneh. Pengemudi tampak tidak ramah, dan interior bus dipenuhi dengan lampu redup yang membuat semuanya tampak kabur. Penumpang mulai masuk satu per satu, dan tidak ada yang berbicara satu sama lain. Mereka semua merasa ada yang tidak beres.
Di dalam bus, terdapat beberapa penumpang yang tampak aneh. Seorang wanita tua duduk sendirian di kursi belakang, mengenakan gaun lusuh dan menatap ke luar jendela dengan tatapan kosong. Di depan, seorang pria dengan topi hitam mengintip ke arah penumpang lain dengan senyuman yang menyeramkan. Suasana di dalam bus semakin mencekam ketika pintu bus ditutup dan bus mulai melaju.
Saat bus melintasi jalanan sepi, penumpang mulai merasakan ketidaknyamanan. Mereka mendengar suara bisikan pelan dan merasa seolah-olah ada yang mengawasi mereka. Tanpa ada yang berani bertanya, mereka semua hanya duduk diam, menunggu perjalanan selesai.
Tiba-tiba, bus berhenti mendadak. Pengemudi berteriak, "Ada sesuatu di depan!" Penumpang panik dan saling bertanya-tanya tentang apa yang terjadi. Ketika mereka melihat ke luar jendela, mereka melihat sosok wanita muda berdiri di tengah jalan, tampak tak berdaya. Pengemudi dengan cepat melanjutkan perjalanan, tetapi penumpang bisa merasakan ketegangan di udara.
Setelah beberapa menit, wanita tua di kursi belakang mulai tertawa pelan. Semua orang menoleh ke arahnya, dan wajahnya tiba-tiba berubah menjadi sangat menyeramkan. "Dia sudah menunggu kalian," katanya dengan suara serak. Penumpang lain mulai merasa cemas dan berbisik satu sama lain, mencoba memahami apa yang sedang terjadi.
Ketika bus melanjutkan perjalanan, seorang penumpang bernama Dika merasa mual dan pergi ke kamar kecil. Di dalam kamar kecil, dia mendengar suara aneh, suara jeritan yang membuatnya merinding. Ketika dia membuka pintu dan keluar, dia tidak bisa menemukan jalan kembali ke kursinya. Semua penumpang tampak menghilang, dan bus terasa lebih sepi dari sebelumnya.
Dika berlari ke depan dan menemukan pengemudi sedang berbicara dengan wanita tua itu. "Kau tidak seharusnya di sini," kata pengemudi dengan nada marah. Dika merasakan ketakutan yang mendalam dan mencoba untuk mundur, tetapi wanita tua itu tiba-tiba menoleh dan menatapnya dengan mata yang kosong. "Kau akan ikut kami," katanya seraya tersenyum lebar.
Dalam sekejap, Dika merasa terjebak dalam kegelapan. Dia tidak bisa melihat apa-apa, dan suara jeritan kembali memenuhi telinganya. Ketika dia membuka mata, dia sudah berada di luar bus, tapi semua penumpang dan pengemudi menghilang. Hanya ada bus yang terparkir di halte, seakan tidak pernah ada penumpang lain.
Dika berlari menjauh dari bus, berusaha melupakan apa yang baru saja terjadi. Namun, suara jeritan wanita dan tawa wanita tua selalu terngiang di telinganya. Sejak malam itu, Dika tidak pernah lagi melihat bus malam itu, tetapi dia tahu bahwa bus itu akan selalu ada, menunggu penumpang baru yang terjebak dalam kegelapan dan misteri.
Cerita tentang "Bus Malam" pun tersebar di kalangan masyarakat, mengingatkan setiap orang untuk tidak pernah menunggu bus di halte terpencil, terutama ketika malam menjelang.
0 comments:
Post a Comment