Di ujung malam yang kelam,
Kepedihan menari dalam bayang,
Setiap langkah terasa berat,
Menghimpun luka, menanti harapan.
Setapak demi setapak,
Jejak air mata menetes,
Menyusuri jalan sunyi,
Di mana kesedihan bersembunyi.
Angin berbisik lembut,
Menyampaikan kisah yang terpendam,
Tentang hati yang berjuang,
Di tengah gelapnya kehidupan.
Namun di balik kepedihan,
Ada cahaya yang bersinar redup,
Menyemai harapan, menggenggam mimpi,
Mengajak jiwa untuk tak berhenti.
Kepedihan adalah sahabat setia,
Mengajarkan arti keteguhan,
Dalam setiap luka, ada pelajaran,
Membawa kita menuju kebangkitan.
Jalan ini mungkin berliku,
Tapi setiap detik adalah proses,
Bersama kepedihan kita tumbuh,
Menjadi lebih kuat, lebih bermakna.
0 comments:
Post a Comment