Di balik awan kelabu,
Gerimis menetes lembut,
Seperti air mata yang tak tertahan,
Mengalir dari hati yang merindu.
Setiap tetesnya bercerita,
Tentang luka yang tak terlihat,
Kesedihan yang terpendam,
Dalam pelukan malam yang sunyi.
Rintik-rintik mengguyur jiwa,
Menyejukkan rasa yang membara,
Menghapus jejak-jejak duka,
Menyisakan harapan dalam tawa.
Biarkan gerimis ini menyapa,
Membawa pergi semua lara,
Seperti embun pagi yang segar,
Membuat hidup kembali ceria.
Dalam setiap tetes yang jatuh,
Ada kekuatan yang tumbuh,
Air mata bukanlah tanda lemah,
Tapi lambang cinta yang tak pernah padam.
0 comments:
Post a Comment