Di rel yang sunyi, terukir kisah duka,
Kereta melaju, menyusuri waktu yang hampa,
Namun takdir kejam menanti di depan,
Sebuah ledakan, mengubah segalanya dalam sekejap pandang.
Asap membubung, jeritan tak terperi,
Hati yang bergetar, tak percaya pada apa yang terjadi,
Sepersekian detik, harapan sirna,
Kehidupan terhenti, dalam kegelapan yang merana.
Mereka yang pergi, takkan kembali,
Meninggalkan kenangan, dalam hati yang perih,
Anak-anak, ayah, dan ibu terpisah,
Dalam tragedi ini, cinta tak berujung hancur dan lesu.
Bersama puing-puing, tergeletak kisah,
Tentang impian yang hancur, harapan yang sirna,
Di setiap wajah, ada cerita yang terpendam,
Tentang mimpi-mimpi yang terbang dalam kesedihan.
Namun di tengah derita, ada cahaya,
Kekuatan bersatu, menghapus luka yang menganga,
Masyarakat bangkit, merajut kembali hidup,
Menjadi saksi, bahwa cinta takkan pernah pupus.
Tragedi ini hanyalah bagian dari perjalanan,
Di balik kesedihan, ada harapan yang menantikan,
Seperti kereta yang akan kembali melaju,
Mengantarkan harapan, meski dalam peluk duka yang mendalam.
0 comments:
Post a Comment