Di balik pagar kayu yang usang,
Kebunku terbentang, namun penuh misteri,
Bunga-bunga layu, daun-daun menguning,
Sebuah cerita kelam di tengah sunyi.
Tanaman merambat, melilit tiang,
Seolah berusaha merengkuh hari,
Namun, di balik keindahan yang samar,
Ada bayangan gelap yang tak terhindari.
Kupu-kupu terbang, tapi dengan sayap rapuh,
Menghindar dari aroma aneh yang menyengat,
Satu suara, desisan angin,
Menggugah rasa takut yang terpendam dalam hati.
Di sudut kebun, tergeletak pot-retak,
Menampung impian yang tercampur duka,
Setiap sudut, setiap lekuk,
Menyimpan kenangan yang tak ingin terjaga.
Kebunku ini, meski mengerikan,
Adalah cermin jiwa yang terperangkap,
Di antara keindahan dan kengerian,
Aku menemukan diriku yang tak pernah lelap.
0 comments:
Post a Comment