Di bawah langit kelabu, hujan mulai menari,
Setiap tetesnya adalah bait, melukis kisah tak terperi.
Lembut ia turun, menelusuri jalanan sepi,
Membawa rindu, menghapus jejak yang tertinggal di hati.
Setiap butir yang jatuh, bagai nada dalam simfoni,
Mengundang kenangan, menghidupkan kembali mimpi.
Pohon dan daun bersorak, menyambut alunan ini,
Hujan, oh hujan, kau lukisan alam yang abadi.
Di antara derai dan hening, suara hati terungkap,
Mengisahkan cinta yang hilang, harapan yang tak pernah padam.
Dalam pelukanmu, dunia seakan berhenti sejenak,
Menyatu dalam irama, hingga waktu mengajak kita beranjak.
Hujan, bagai pena, menulis cerita yang tak berujung,
Menemani langkah kita, meski jalan terasa berliku.
Setiap titisan adalah puisi, setiap genangan adalah lukisan,
Dalam melankoli ini, kita temukan keindahan yang tak terperikan.
0 comments:
Post a Comment