Cerita Horor: Pembunuhan di Dekat Jembatan

Di sebuah desa kecil yang terletak di tepi hutan, terdapat sebuah jembatan tua yang dikenal sebagai Jembatan Seram. Jembatan ini sering kali dihindari oleh penduduk desa, terutama saat malam hari, karena rumor pembunuhan misterius yang terjadi di sana bertahun-tahun yang lalu.

Suatu malam, sekelompok remaja memutuskan untuk menguji keberanian mereka dengan pergi ke jembatan tersebut. Mereka tertawa dan bercanda, tetapi suasana mulai berubah ketika mereka mendengar suara aneh dari hutan. Suara itu terdengar seperti jeritan yang teredam, membuat bulu kuduk mereka meremang. 

Dengan rasa penasaran yang lebih besar daripada rasa takut, mereka melangkah lebih dekat ke tepi jembatan. Di sana, mereka menemukan sesuatu yang mengejutkan—sebuah foto usang yang tampak seperti seorang wanita muda, tersenyum bahagia. Namun, di balik foto itu, terdapat tulisan yang samar: "Jangan datang ke sini, atau kalian akan menjadi bagian dari kisah ini."

Beberapa remaja mulai merasa tidak nyaman dan ingin pergi, tetapi satu dari mereka, Andi, bersikeras untuk terus mencari tahu. Dia mengabaikan peringatan temannya dan mulai menjelajahi area sekitar jembatan. Saat menjelajahi, dia menemukan tanda-tanda yang menunjukkan adanya perkelahian—jejak sepatu yang mengarah ke hutan dan bekas darah yang mengering.

Ketika Andi kembali, dia mendapati teman-temannya telah hilang. Panik melanda dirinya, dan dia mulai memanggil nama mereka. Suara hutan yang sunyi hanya dijawab oleh gemerisik angin. Tiba-tiba, dia merasakan ada sesuatu yang mengawasinya dari bayang-bayang. Sebuah sosok wanita muncul, wajahnya pucat dan matanya kosong.

"Waktumu sudah tiba," ujar sosok itu dengan suara serak. Andi berusaha melarikan diri, tetapi kakinya terasa berat, seolah ditarik oleh kekuatan yang tak terlihat. Dalam sekejap, dia juga menghilang, menjadi bagian dari misteri yang menghantui jembatan tua itu.

Hingga kini, jembatan tersebut tetap menjadi tempat yang menyeramkan, dan setiap malam, suara jeritan kembali terdengar, mengingatkan penduduk desa akan kisah tragis yang terjadi di sana. Siapa pun yang berani mendekat, akan merasakan kegelapan yang menyelimuti tempat itu, seolah jembatan itu sendiri menyimpan rahasia yang takkan pernah terungkap.