Friday 18 October 2024

Bunda yang Telah Tiada

 



Di ujung malam yang sunyi,  

Ku dengar bisikan lembutmu,  

Suara kasih yang abadi,  

Dalam hening, kau selalu ada.


Bunda, cahaya dalam gelap,  

Jejak langkahmu takkan pudar,  

Setiap kenangan terukir dalam hati,  

Seperti bintang yang bersinar di langit.


Saat rindu melanda jiwa,  

Kau hadir dalam setiap do'a,  

Menghangatkan hati yang merindu,  

Cinta kasihmu, takkan pernah pudar.


Kini kau pergi, namun tak jauh,  

Dalam setiap nafas, kau selalu ada,  

Bunda, engkaulah segalanya,  

Selamanya, dalam jiwa.



Bidadari Surga



Di antara bintang, kau bersinar terang,  

Bidadari surga, dalam kisah yang panjang.  

Dengan sayap lembut, kau terbang tinggi,  

Membawa harapan, menembus hati ini.


Di taman syurga, kau menari riang,  

Wangimu semerbak, menyejukkan jiwa yang kelang.  

Setiap senyummu, adalah cahaya,  

Menghangatkan malam, memadamkan duka.


Cahaya bulan, tak seindah sinarmu,  

Setiap detik bersamamu, adalah anugerah waktu.  

Dalam pelukanmu, dunia terasa damai,  

Bidadari surga, engkau lah cinta sejati.


Ketika badai datang, tiada kau tinggalkan,  

Dalam setiap langkah, kau bawa harapan.  

Bidadari surga, kau penyejuk hati,  

Dalam setiap bait, namamu abadi.



Namanya Keindahan

 



Di bawah cahaya rembulan yang lembut,  

Bunga-bunga bermekaran, menari dalam angin,  

Setiap kelopak menyimpan rahasia,  

Tentang cinta, harapan, dan cita yang tak berujung.


Sungai mengalir, melodi yang abadi,  

Menyanyikan lagu perjalanan waktu,  

Daun-daun berbisik, menyampaikan pesan,  

Bahwa keindahan ada di setiap detik yang berlalu.


Langit berwarna jingga saat senja,  

Menyuguhkan panorama yang tiada tara,  

Matahari bersembunyi, memberi ruang,  

Untuk bintang-bintang yang siap menyapa.


Keindahan bukan hanya yang terlihat,  

Namun juga yang terasa di dalam hati,  

Dalam senyuman, dalam pelukan hangat,  

Namanya keindahan, abadi selamanya. 



Puisi Hurriyatul

 



Di ujung langit yang membara,  

Bebas berlari jiwa yang merdeka,  

Angin berbisik, mengangkat suara,  

Kebebasan adalah cahaya yang nyata.


Dengan sayap yang tak terikat,  

Kita terbang melintasi batas,  

Menggapai mimpi yang menggelora,  

Di atas bumi, kita berdiri, tak gentar.


Setiap langkah, jejak perjuangan,  

Mengukir cerita tanpa penghalang,  

Dalam pelukan alam yang luas,  

Kita bergandeng tangan, takkan terpisah.


Hurriyatul, nyanyian hati,  

Membawa harapan, mengusir sepi,  

Bersama kita, dalam satu suara,  

Menjaga kebebasan, selamanya.



Ratna, Permata Kehidupan

 


Di tengah badai yang menggulung,

Ada sinar lembut yang memancar,

Ratna, namamu seperti cahaya,

Menerangi jalan yang gelap gulita.


Dalam hening malam yang sunyi,

Suara lembutmu menyejukkan jiwa,

Seperti embun di pagi hari,

Menyegarkan hati yang penuh luka.


Kau adalah bintang di langit malam,

Berkilau indah, tak pernah pudar,

Setiap kata yang kau ucapkan,

Adalah harapan yang tak pernah sirna.


Ratna, engkau adalah permata,

Di antara deretan kisah kehidupan,

Dengan senyum yang tulus dan ceria,

Membawa cinta dan kebahagiaan.



Jalan Air Mata di Atas Sajadah

 



Di atas sajadah, kuletakkan jiwa,

Air mata mengalir, menghapus duka,

Setiap tetesnya, kisah terungkap,

Dalam sunyi, harapan terjepit rapat.


Langit kelabu, menunggu sinar,

Do'a terucap, dalam hening yang samar,

Menggenggam rasa, antara iman dan harap,

Jalan air mata, menuju cahaya yang lapang.


Setiap sujud, kupersembahkan,

Segala beban, dalam ketulusan,

Di atas sajadah, ku temukan diri,

Menyapa Tuhan, dengan penuh pengharapan ini.


Langkah-langkah menuju terang,

Walau hati ini kadang tergerak kelam,

Namun, di atas sajadah, ku berjanji,

Air mata ini, akan jadi cahaya yang abadi.

Suhesti, Cahaya Pagi

 



Di antara embun yang menari lembut,  

Suhesti hadir, bawa cahaya,  

Seperti mentari yang merayakan fajar,  

Hangatkan jiwa, tenangkan rasa.


Senyummu, bagaikan sinar bintang,  

Menyinari jalan yang gelap gulita,  

Dalam setiap langkah, kau mengukir harapan,  

Menghadirkan keindahan, dalam setiap cerita.


Suhesti, bunga di taman hati,  

Harum semerbak, menawan jiwa,  

Setiap detik bersamamu adalah anugerah,  

Menjadi inspirasi, dalam hidup yang fana.


Dengan kata-kata yang lembut dan tulus,  

Kau ajarkan arti cinta yang hakiki,  

Dalam pelukan kasih yang tak terpisahkan,  

Suhesti, namamu terukir abadi.