Sunday 20 October 2024

puisi Menghitung Rasa Sakit



Di tengah malam yang sunyi,  

Rasa sakit datang menyapa,  

Seperti angin dingin yang menggigit,  

Menghitung detik, menghitung rasa.


Satu, dua, tiga, menghitung,  

Setiap denyut jantungku bergetar,  

Empat, lima, enam, menahan,  

Dalam gelap, rasa ini membakar.


Tujuh, delapan, sembilan, sepuluh,  

Pikiranku melayang tak terarah,  

Setiap angka seperti bayangan,  

Membuat jiwa ini terasa hampa.


Namun di balik semua derita,  

Ada harapan yang tak padam,  

Satu, dua, tiga, melangkah,  

Menghitung rasa, menuju terang.

0 comments:

Post a Comment