Kenapa Harus Kau Tolak Cintaku

 

Di batas senja, ku lihat bayangmu,  

Wajahmu bersinar, seperti rembulan baru.  

Hatiku bergetar, saat kata terucap,  

Namun kau menolak, mengapa harus begini?

Cintaku tulus, seperti sinar pagi,  

Kau datang menghampiri, lalu pergi.  

Kau bawa harapan, lalu kau hancurkan,  

Kenapa harus kau tolak, cintaku yang megah?

Setiap detik, ku ingat tawa kita,  

Bersama melangkah, tak peduli dunia.  

Namun kini sepi, hanya bayang-bayang,  

Cintaku tersisih, terbuang tanpa sayang.

Apakah kau tak melihat, betapa ku berjuang?  

Menjalani hari, meski hatiku terbelah.  

Di sudut hatiku, ada ruang untukmu,  

Namun kau tutup rapat, kenapa harus begitu?

Biarkan angin membawaku pergi,  

Mencari cinta lain yang tak kan bersembunyi.  

Walau hatiku pedih, ku kan tetap berdiri,  

Kenapa harus kau tolak, cintaku yang suci?