Monday 21 October 2024

Air Mata Suhesti

 



Di balik langit yang kelabu,  

Suhesti berdiri, hati bergetar,  

Air mata menetes, menari di pipi,  

Menyimpan cerita yang tak terucap.


Kala mentari terbenam,  

Cahaya redup menyelimuti,  

Setiap tetes adalah kenangan,  

Mengalir deras, tak tertahan.


Di antara rindu dan harapan,  

Suhesti mencari jalan pulang,  

Namun langkahnya terhenti,  

Saat bayang-bayang masa lalu menghantui.


Air matanya, seperti embun pagi,  

Menyegarkan jiwa yang lelah,  

Menghapus luka yang tak kunjung sembuh,  

Membawa pesan, bahwa hidup tak selalu indah.


Namun di balik kesedihan,  

Ada kekuatan yang tersembunyi,  

Suhesti bangkit, menatap harapan,  

Menyeka air mata, melangkah pasti.



0 comments:

Post a Comment