Masih Ingatkah Saat Kita di Kantin

 

Dalam hiruk-pikuk suara tawa,  

Kantin itu jadi saksi bisu,  

Di antara meja dan kursi kayu,  

Kita berbagi cerita, mimpi, dan rasa.

Ada aroma nasi goreng menggoda,  

Serta kopi hitam yang hangat,  

Saling berebut sendok dan garpu,  

Menyusuri waktu, tak terasa cepat.

Kita bercanda, bersenda gurau,  

Menghadapi tugas dan ujian yang menderu,  

Satu suap, satu tawa,  

Kantin jadi tempat kita beradu.

Masih ingatkah, saat hujan turun,  

Kita berlarian, tawa mengalun,  

Menunggu langkah yang tak kunjung reda,  

Sampai pelangi menggoda di ujung sana.

Kini kenangan itu terukir jelas,  

Di sudut hati yang takkan pudar,  

Kantin, tempat kita bertemu,  

Kisah kita, abadi dalam rindu.