Di tengah hutan, di antara bukit,
Ada desa kecil, tempat hati berlabuh.
Di sana, wewangian tanah basah,
Menghidupkan kenangan, takkan pernah layu.
Jalan setapak berbatu, berliku-liku,
Melintasi ladang, tempat padi menjulang.
Suara jangkrik, malam yang hening,
Mengantar mimpi, dalam pelukan bulan.
Warga saling sapa, hangat dan akrab,
Dalam setiap senyum, ada cerita.
Simpul persahabatan, takkan terputus,
Di desaku tercinta, tempat jiwa bersemi.
Saat hujan datang, atap rumah bergetar,
Kami menari di genangan, tawa tak terhingga.
Desa yang tak terlupa, dalam jiwa terpatri,
Meski langkah menjauh, hati takkan berpisah.
Kini aku jauh, di kota yang gemerlap,
Namun setiap detik, ingatan berkelana.
Desa yang tak terlupa, tempat awal cerita,
Akan selalu ku simpan, dalam setiap doa.
0 comments:
Post a Comment