Di balik ombak yang bergulung tinggi,
Terhampar misteri, kengerian abadi.
Gelapnya malam, bintang tertutup awan,
Laut Tua berbisik, “Siapa yang berani datang?”
Arusnya menderu, seperti rintihan jiwa,
Kisah kapal karam, terpendam di dasar sana.
Hantu pelaut merayap di antara gelombang,
Menunggu penebus, harapan yang terbang.
Karang tajam, menanti mangsa yang ceroboh,
Di dalam kedalaman, rahasia yang kelam dan roja.
Ikan-ikan besar, predator yang menunggu,
Dalam kegelapan, mereka bersenandung rindu.
Suara sirene, memanggil jiwa yang hilang,
Di setiap percikan, ada cerita yang tak terungkap.
Laut Tua, engkau misteri yang menakutkan,
Namun keindahanmu, tetap tak tergantikan.
Di atas permukaan, angin berhembus lembut,
Tapi di bawah sana, segala sesuatu bergetar dan kerut.
Kengerian yang abadi, terperangkap di dalamnya,
Laut Tua, engkau adalah puisi yang tak pernah usai.
0 comments:
Post a Comment