Di sudut sunyi, rumah itu berdiri,
Dindingnya retak, jendela berdebu,
Kenangan terkurung dalam hening sepi,
Suara tawa kini tak lagi terdengar.
Setiap ruangan memendam cerita,
Langit-langit tinggi, saksi kesedihan,
Langkah-langkah kecil yang hilang tanpa jejak,
Meninggalkan bayang pada dinding yang kelam.
Kursi goyang, masih menunggu,
Buku-buku usang, menanti dibaca,
Namun waktu terus berlari,
Menghanyutkan semua rasa yang ada.
Di luar, angin berbisik lembut,
Menyapu debu di pelataran kosong,
Rumah ini, tragedi tak terucap,
Hati yang terperangkap, tak pernah pulang.
0 comments:
Post a Comment