Di tepi sungai yang berkelok,
Berdiri batu tua, angkuh dan menjolok,
Diselimuti lumut, kisahnya terpendam,
Menyimpan rahasia, bisikan malam yang kelam.
Air mengalir, namun tak bersih,
Menampung kenangan yang kelam dan pahit,
Rerimbunan di sekitarnya seolah bersaksi,
Tentang bayangan yang tak pernah beranjak pergi.
Di bawah sinar rembulan yang pucat,
Ku lihat sosok, misteri yang sangat dekat,
Dengan mata tajam, menatap tajam,
Menggugah rasa takut, meresap dalam kalam.
Siapa yang berani mendekat?
Ketika angin berbisik, menambah resah,
Suara tawa yang tak jelas asal,
Menghantui malam, mengusik jiwa yang pasal.
Batu tua ini, saksi bisu zaman,
Menyimpan cerita, kelam dalam ingatan,
Di antara kelok sungai yang menari,
Terpancar kengerian yang tak kan pernah mati.
Namun di balik horor, ada keindahan,
Alam yang berbisik, memberi pelajaran,
Bahwa setiap batu, setiap sungai,
Menyimpan kisah, baik buruk, takkan sirna dari jiwa.
0 comments:
Post a Comment