Monday 14 January 2019

Adab Wali Santri terhadap Guru Anaknya

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

 Ada seorang yang busuk hatinya ingin menfitnah Syekh Abdul Qadir Adab Wali Santri terhadap Guru Anaknya


ADAB WALI SANTRI

Sebuah *Kisah Inspiratif* di zaman Syekh Abdul Qadir Al-Jailani....

Ada seorang yang busuk hatinya ingin menfitnah Syekh Abdul Qadir..

lalu ia mencari jalan untuk menfitnahnya..

Maka ia menebuk lubang di dinding rumah Syekh Abdul Qadir dan mengintipnya..

Kebetulan ketika ia mengintip Syekh Abdul Qadir..

ia melihat Syekh Abdul Qadir sedang makan dengan muridnya..

Syekh Abdul Qadir suka makan ayam..

dan setiap kali ia makan ayam dan makanan yang lain.. ia akan makan separuh sahaja..

lebihan makanan tersebut akan diberi kepada muridnya..

Maka orang tadi pergi kepada bapak murid Syekh Abdul Qadir tadi..

Bpk punya anak yg namanya ini?

Jawab si bapak: ya ada..

Anak bpk apa benar belajar dengan Syekh Abdul Qadir?

Jawab si bapak: ya.

Bpk tahu, anak Bpk dilakukan oleh Syekh Abdul Qadir Jailani seperti seorang hamba dan kucing saja..

Syekh Abdul Qadir beri lebihan makanan pada anak Bpk...

Maka si bapak tidak puas hati lalu ke rumah Syekh Abdul Qadir..

Wahai tuan syekh, saya menghantar anak saya kepada tuan syekh bukan untuk jadi pembantu atau dilakukan seperti kucing..

Saya hantar kepada tuan syekh, supaya anak saya jadi alim ulama'..

Syekh Abdul Qadir hanya jawab ringkas sahaja..

Kalau begitu ambillah anakmu..

Maka si bapak tadi mengambil anaknya untuk pulang..

Ketika keluar dari rumah syekh menuju jalan pulang..

bapak tadi bertanya pada anaknya beberapa hal mengenai ilmu hukum hakam..

ternyata kesemua soalannya dijawab dengan betul..

Maka bapak tadi berubah fikiran untuk kembalikan anaknya kepada tuan Syekh Abdul Qadir..

Wahai tuan syekh terimalah anak saya untuk belajar dengan tuan kembali...

tuan didiklah anak saya..

ternyata anak saya bukan seorang pembantu dan juga diperlakukan seperti kucing...

Sy melihat ilmu anak sy sangat luar biasa bila bersamamu..

Maka jawab tuan Syekh Abdul Qadir..

bukan aku tidak mahu menerimanya kembali..

tapi ALLAH sudah menutup pintu hatinya untuk menerima ILMU..

ALLAH sudah menutup futuhnya untuk mendapat ilmu..

disebabkan seorang AYAH yang tidak beradab kepada GURU..

maka anak yang menjadi mangsa..

Begitulah ADAB dalam menuntut ilmu..

Anak, Ibu, ayah dan siapa pun perlu menjaga adab kepada guru..

Betapa pentingnya adab dalam kehidupan seharian kita..

Kisah di atas menceritakan seorang ayah yang tiada adab pada guru..

Bagaimana kalau diri sendiri yang tiada adab, memaki dan mengaibkan gurunya..

Kata ulama: Satu perasangka buruk sahaja kepada gurumu..

maka Allah haramkan seluruh keberkatan yang ada pada gurumu kepadamu..

Semoga Allah jadikan kita orang yang beradab kepada makhluknya terlebih lagi kepada guru yang mengajarkan ilmu kepada kita... Aamiin..🤲

Sekedar berbagi, semoga manfaat dan barokah

Sumber https://www.hanapibani.com/

Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

0 comments:

Post a Comment