Wednesday 31 July 2024

Pesan dari Langit




Dalam keheningan malam, pesan dari atas

Bisikan lembut dalam angin, dikirim dengan kasih yang lembut

Pesan dari langit, hadiah dari langit

Membimbing kita dengan bijaksana, seiring berjalannya waktu


Pesan dari langit, pesan harapan

Cahaya dalam kegelapan, membantu kita bertahan

Di saat kesulitan, di saat putus asa

Pesan dari langit ini, mengingatkan kita bahwa seseorang selalu ada


Dalam ketenangan fajar, saat dunia terbangun

Kita merasakan keberadaan sesuatu yang lebih besar, hati kita gemetar

Pesan dari langit, inspirasi abadi

Pengingat akan tujuan hidup kita, sebuah panggilan untuk bertindak


Jadi marilah kita dengarkan pesan ini, mari kita jawab panggilan itu

Untuk menyebarkan cinta dan kebaikan, untuk tegak berdiri

Karena Pesan dari langit, adalah pengingat dari atas

Bahwa kita telah terhubung, oleh ikatan mata hati dan jiwa

Bagaimana Kabarmu yang Sudah Milik yang Lain?




Bagaimana kabarmu yang sudah milik yang lain?

Hatiku hancur dan terasa begitu berat

Sekarang kau tak lagi dalam genggaman tangan

Tak ada lagi senyum manismu yang dulu selalu menghangatkan


Di mana kini kau berada?

Apakah kau bahagia dengan kehidupan yang baru?

Aku hanya bisa meratapi nasib yang tak bersahabat

Saat ini aku harus melepas semua rasa yang terpendam


Meski hati ini terasa hancur dan rapuh

Aku harus akui bahwa kau sudah tak lagi untukku

Kekasih yang dulu begitu dekat kini menjadi kenangan

Dalam dinginnya malam, aku hanya bisa bertanya-tanya


Bagaimana kabarmu yang sudah milik yang lain?

Harapanku hanya satu, semoga kau bahagia

Meski kita tak lagi bersama dalam satu tatapan mata

Namun tetap ku do'akan yang terbaik untukmu, cinta yang dulu pernah ada

Biar menjadi goresan hati sepanjang nafas ini bergerak 

Sunday 28 July 2024

Syeikh Munadi Cerita Rakyat dari Nganjuk Jawa Timur

 

Dokpri


Syeikh Munadi merupakan tokoh yang begitu agung di kalangan masyarakat Jawa, khususnya masyarakat di Nganjuk Jawa Timur, apalagi Syeikh Munadi merupakan keturunan dari Syeikh Arfiya’ pendiri pondok pesantren tertua di Nganjuk Jawa Timur. Sehingga sejak kecil Syeikh Munadi sudah mewarisi keilmuan agama yang mumpuni, baik dalam pemahaman ekonomi maupun dalam pemahaman agama Islam.

 

Syeikh Munadi populer di kalangan masyarakat Nganjuk Jawa Timur sebagai orang yang alim dan berbudi luhur. Masa kecil dalam belajar agama tak lepas dari beberapa guru spiritual yang sangat mumpuni, baik dari Syeikh Arfiya’ maupun dari guru mata batin, seperti Al-Ghazali sebagai guru Tasawuf, Ibn Khaldun sebagai guru di bidang Ilmu filsafat dan sejarah, dan masih banyak lagi guru yang secara tidak langsung dalam pengamatan dan kajian Syeikh Munadi dalam mempelajari berbagai Ilmu pengetahuan dan Ilmu agama.

 

Syeikh Munadi juga sebagai Ayahanda dari Syeikh Asy-Syamsi yang sampai sekarang di abadikan sebagai Yayasan yang ada di Nganjuk Jawa Timur, Yayasan yang berada di Dusun Surodadi Desa Kedungrejo, Tanjunganom, Nganjuk, Jawa Timur.

 

Yayasan Asy-Syamsi yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan, dan juga tak sedikit Alumni dari Yayasan Asy-Syamsi yang sukses menduduki di jajaran pemerintahan dan juga di bidang wiraswasta, baik di tingkat lokal maupun di tingkat global.

 

Syeikh Munadi di masa muda belajar tirakat dengan memperbaiki lelaku, walaupun di besarkan di pondok pesantren, namun cita-cita Syeikh Munadi ingin menyebarkan Ilmu pengetahuan maupun Ilmu agama dengan pendekatan Ilmu masyarakat dan juga melalui dunia pendidikan tak pernah padam di hati dan jiwanya.

 

Konon di kala masih muda Syeikh Munadi bermimpi bertemu Sunan Bonang diperintahkan untuk berkelana menyusuri Bengawan, hingga menemukan daerah Bengawan mati sebagai tempat tujuan untuk dijadikan tempat berdakwah, Karena dengan menemukan daerah Bengawan mati sebagai tempat dalam menjalankan olah Ilmu dalam menyebarkan ajaran Islam.

 

Kelak dari daerah Bengawan mati menjadi tempat membangun sebuah peradaban Islam di mulai dari tanah yang jauh dari kota, dan tanah dari daerah Bengawan mati itu kelak yang akan dijadikan tempat untuk bernaung anak cucu  dalam menjalankan olah Ilmu dengan mendirikan Pesantren di tempat tersebut.

 

Ketika Syeikh Munadi mendapatkan mimpi dari Sunan Bonang. Maka dari mimpi itu juga mendapatkan wejangan lewat mata batin dari Syeikh Arfiya’, supaya Syeikh Munadi segera melakukan perjalanan suci menuju mimpi yang telah di perintahkan Sunan Bonang.

 

Maka dengan berbekal niat yang suci Syeikh Munadi di mulai waktu fajar berkelana menyusuri Bengawan, supaya menemukan daerah Bengawan mati yang menjadi tujuan, sebagai tujuan daerah yang akan menjadi medan dakwah dalam penyebaran agama Islam.

 

Sudah tujuh hari dan tujuh malam Syeikh Munadi dalam pencarian Bengawan mati, Hingga pada akhirnya Syeikh Munadi menemukan daerah Bengawan mati, namun saat masuk di wilayah daerah Bengawan mati, Syeikh Munadi bertemu dengan Jonogo, Jonogo merupakan tongkat yang menjadi ular naga. Maka disitulah pertarungan mata batin antara Jonogo dengan Syeikh Munadi tak terelakkan.

 

Namun seketika itu saat Jonogo menyerang Syeikh Munadi, Melalui kekuatan Syeikh Munadi dengan Ilmu linuwih mampu menaklukkan Jonogo, dan Jonogo kembali menjadi tongkat.

 

 Jonogo itulah penampakan dari tongkat Sunan Bonang. Maka dengan menaklukkan Jonogo, berarti secara tidak langsung Syeikh Munadi juga menjadi murid spiritual Sunan Bonang, seperti Sunan Kalijaga murid spiritual dari Sunan Bonang.

 

Setelah menaklukkan Jonogo di wilayah Bengawan mati. Syeikh Munadi mulai mendirikan surau kecil di Bengawan mati tersebut, dan kelak surau kecil itu menjadi Pondok Pesantren dengan santri dari berbagai wilayah di pulau jawa, dan surau itu diteruskan oleh Syeikh Asy-Syamsi sebagai anak kandung dari Syeikh Munadi dengan mendirikan pondok pesantren sebagai tempat penyebaran agama Islam.

 

Sekian tulisan singkat cerita rakyat dari Nganjuk jawa Timur.

Saturday 27 July 2024

Silsilah Mulia Syeikh Asy-Syamsi

 


Silsilah Mulia Syeikh Asy-Syamsi adalah garis keturunan yang terkemuka dari para ulama Islam yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Silsilah terhormat ini berasal dari ulama terkenal, Syeikh Asy-Syamsi. Dikenal karena pengetahuan dan kesalehannya yang mendalam, Syeikh Asy-Syamsi meninggalkan warisan abadi yang terus menginspirasi dan membimbing umat Islam menuju jalan kesucian.

Syeikh Asy-Syamsi adalah seorang ulama terkemuka yang mengabdikan hidupnya untuk mempelajari dan menyebarkan ajaran Islam. Komitmennya terhadap mencari ilmu dan menyebarkan pesan Islam memperoleh rasa hormat dan kagum dari para sesamanya. Beliau dikenal karena kebijaksanaan, kerendahan hati, dan karakter teladan, kualitas yang membuatnya dicintai oleh murid-murid dan pengikutnya.


Silsilah Mulia Syeikh Asy-Syamsi merupakan bukti dari dampak abadi dari ajarannya dan pengaruh mendalam yang dimilikinya terhadap perkembangan keilmuan Islam. Melalui garis keturunan ini, ajarannya telah dipertahankan dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, memastikan bahwa warisannya terus berkembang.


Salah satu prinsip utama dari Silsilah Mulia Syeikh Asy-Syamsi adalah pentingnya mencari ilmu dan memahami hakikat sejati Islam. Syeikh Asy-Syamsi percaya bahwa pendidikan adalah kunci pencerahan dan pertumbuhan spiritual, dan ia mendorong murid-muridnya untuk membenamkan diri dalam studi ilmu-ilmu Islam.


Aspek penting lain dari Silsilah Mulia Syeikh Asy-Syamsi adalah penekanan pada menjadikan nilai-nilai kasih sayang, toleransi, dan rasa hormat terhadap sesama sebagai sifat yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Syeikh Asy-Syamsi mengajarkan para pengikutnya untuk memperlakukan semua manusia dengan kebaikan dan martabat, tanpa memandang latar belakang atau kepercayaan mereka. Pesan persatuan dan harmoni ini menjadi inti dari ajaran Silsilah Mulia Syeikh Asy-Syamsi.


Sebagai kesimpulan, Silsilah Mulia Syeikh Asy-Syamsi adalah garis keturunan ulama Islam yang dihormati yang terus menjunjung prinsip-prinsip ilmu, kasih sayang, dan persatuan. Melalui ajaran-ajarannya yang bersumber dari nilai-nilai ajaran Islam secara menyeluruh dan universal.


Silsilah Mulia Syeikh Asy-Syamsi


1. Sayyidah Fathimah Az-Zahra'


2. Sy.  Al-Hasan As-Sibthi

 

3. Sy.  Al-Hasan Al-Mutsanna

 

4. Sy. Abulloh Al-Kamil

 

5. Sy.  Musa Al-Jun

 

6. Sy.  Abdulloh

 

7. Sy.  Musa

 

8. Sy.  Daud

 

9. Sy.  Muhammad

 

10. Sy.  Yahya Az-Zahid

 

11. Sy. Abdulloh

 

12. Sy.  Abu Sholeh Musa Janki Daust

 

13. Sy. Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani

 

14. Sy. Sholeh

 

15. Sy.  Abduk Aziz

 

16. Sy. Abdur Rozzaq

 

17. Sy.  Abdul Jabbar

 

18. Sy.  Syu'aib

 

19. Sy.  Abdul Qodir

 

20. Sy. Junaid

 

21. Sy.  Maulana Ishaq

 

22. Sy.  Ishaq Tamsi

 

23. R. Abdul Fattah

 

24. R.  Abdul Aziz

 

25. R. Abdulloh

 

26. R. Abdurrahman Joko Tingkir

 

27. R. Abdul Halim Pangeran Benowo

 

28. R. Abdurrohman Mbah Sambu

 

29. K. Abdul Halim Tuyuhan

 

30. K.  Abdul Wahid

 

31. K. Abu Sarwan

 

32. K. Asy'ari

 

33. Sy. Arfiya'

 

33. Sy.  Munadi

 

34. Sy. Asy-Syamsi

 

35. Sy. Shidiq

 

36. Nyai Ambarrukmi

 

37. Nyai Mukhayarah

 

38. Sy.  Khoirul Taqwim

 

39. Sy. Alvan Sauqi Hidayat

Friday 12 July 2024

Kepergianmu Terlalu Jauh




Kepergianmu terlalu jauh, oh kekasihku yang tercinta

Hatiku luluh lantak, di tengah perpisahan yang pedih

Dalam sunyi malam, aku menangis sendiri

Merindukan belaianmu, yang kini jadi kenangan semata


Kenangan manis yang terukir dalam hatiku

Takkan pernah pudar meski kau telah pergi jauh

Di malam yang sunyi, aku masih merindu

Pada kehangatan pelukanmu yang kini tak lagi ada


Terlalu jauh kau pergi, oh kekasihku yang tercinta

Namun cintaku padamu tak akan pernah padam

Dalam do'a-do'a yang kuhaturkan setiap malam

Ku harap kau bahagia di tempat yang jauh di sana


Meski kepergianmu terlalu jauh, aku akan tetap setia

Menanti hari dimana kita bisa berjumpa kembali

Di surga yang abadi, tanpa ada perpisahan

Hingga saat itu tiba, aku akan terus merinduimu.

Bagaimana Kabarmu? Dulu yang Masuk di Hatiku



Bagaimana kabarmu? dulu yang masuk di hatiku

Diam-diam kusimpan, rindu yang tak terungkap

Kau pergi meninggalkan cerita yang tersisa

Namun kenangan kita tetap abadi dalam hati


Dulu kita bersama, tertawa dan bercanda

Namun kini hanya tinggal kenangan yang terkadang menghantui

Bagaimana kabarmu? di dunia yang baru

Apakah kau bahagia? tanpa kehadiranku


Dalam diamku mencari jawaban

Apakah engkau pun merindukan cinta yang dulu tercipta?

Bagaimana kabarmu? dulu yang masuk di hatiku

Semoga kau bahagia, meski kini kita berbeda arah dan jalan 

Selamat Tinggal



Di tengah sunyi malam, aku menutup hatiku darimu

Di dalamnya, dulu kau memerintah

Namun kini, seperti mimpi yang memudar, kau hanyalah kenangan

Aku mengucapkan selamat tinggal untuk cinta yang dulu kita kenal


Sentuhanmu, pandanganmu, kata-katamu yang didenguskan

Dulu engkau menjadi cahaya petunjukku

Namun kini, engkau hanya gema di dalam kegelapan

Saat aku berbalik dan mengucapkan selamat tinggal padamu


Aku takkan lagi membiarkanmu masuk

Ke dalam hatiku, tempat di mana dulu kau berkuasa

Aku menguncinya rapat dan menjaga dinding-dindingnya

Karena kau, sayangku, tak lagi menjadi ratunya


Maka selamat tinggal, cintaku, mimpiku yang paling manis

Aku menutup hatiku darimu, tampaknya selamanya

Kau hanyalah babak dalam masa laluku

Ketika aku melangkah maju, akhirnya bebas.

Saturday 6 July 2024

Hati yang Luka

 


Di lubuk hatiku terdapat luka yang begitu dalam

Seperti luka yang tak pernah sembuh

Sebuah cinta yang tak bisa kusimpan

Meninggalkanku dalam dukacita yang tak bisa kusembunyikan


Setiap detak jantungku menggema luka itu

Sebuah pengingat akan cinta yang dulu nyata

Namun kini yang tersisa hanyalah noda

Dari hati yang hancur, dan kenangan yang masih menghantui


Kucoba melangkah, melupakan masa lalu

Namun bekas luka tetap ada, sebagai pengingat yang abadi

Akan cinta yang tak bisa bertahan

Cinta yang meninggalkan hatiku terikat


Sebuah cinta yang dulu bersinar terang

Kini memudar dalam kegelapan malam

Kusandang luka, kesakitan, penyelesaian

Dan berharap suatu hari nanti, hatiku akan terbang


Jadi, aku akan mengenakan luka-lukaku sebagai tanda kehormatan

Sebuah bukti akan cinta yang dulu begitu kuat

Dan berdo'a suatu hari nanti aku akan menemukan

Sebuah cinta yang akan menyembuhkan hatiku, dan membenarkan kesalahan


Sebuah pengingat akan cinta yang terhilang

Namun juga sebuah tanda kekuatan dan daya tahan

Karena aku akan bangkit dari luka ini dengan segala biaya

Dan menemukan kedamaian di tengah keheningan ini.